Dalam perjalanan pulang dari luar kota, saya memikirkan ide usaha toko komputer Ubuntu. Idenya adalah menjual komputer yang seluruhnya dibundel dengan Ubuntu prainstal. Semua komputer dites kompatibilitasnya dengan Ubuntu sebelum dijual. Pembeli bisa mengetes laptop sebelum membeli. Toko juga punya bengkel benchmark yang punya publikasi daring mengenai hardware-hardware yang kompatibel dengan Ubuntu. Tentu, toko memiliki stok barang-barang lain yang telah dibuktikan kompatibel dengan Ubuntu.
Barang
Rincian apa saja yang bisa dijual di toko Ubuntu ini adalah:
- PC desktop.
- Laptop. Sangat dibutuhkan standar rekomendasi kemudian diadakan benchmark besar-besaran untuk menemukan laptop-laptop kompatibel Ubuntu yang tidak tercantum dalam rekomendasi. Saya harap produsen laptop lokal bisa diajak bekerja sama dalam hal ini kelak.
- Modem USB. Ini sudah dirintis oleh http://modemlinux.wordpress.com. Namun benchmark ulang sangat dibutuhkan.
- Printer. Ini sudah dirintis oleh http://hardwareubuntu.wordpress.com. Sama, benchmark dibutuhkan.
- Scanner. Ini sudah dirintis oleh http://hardwareubuntu.wordpress.com. Sama.
- Optical drive. Sama.
- Access point. Sama.
- HDD. Belum ada blogger Indonesia yang fokus menulis tentangnya.
- VGA. Belum ada juga.
- Soundcard. Sama.
- Mungkin juga menjual server.
- DVD repositori Ubuntu.
- CD Ubuntu dan Linux yang lain. Termasuk BSD.
Jasa
Jasa yang bisa dijual di toko tersebut adalah:
- Jasa instal ulang OS dengan Ubuntu (atau distro Linux lain).
- Jasa instal aplikasi offline.
- Jasa pelatihan dasar-dasar penggunaan Ubuntu.
- Jasa unduh ISO Linux.
- Jasa unduh repositori Linux.
- Mungkin jasa programming berbasis Linux desktop.
Target Pasar
Hanya untuk orang yang sudah maklum dengan Linux bukan orang yang masih lugu. Hanya untuk orang yang sudah minat, tidak ragu-ragu dengan Linux. Bukan orang yang ragu apalagi memboikot Linux. Saya sadar pangsa pasar Linux di Indonesia kecil. Tetapi dengan melihat komunitas Linux di Indonesia di internet, saya membangun ide ini. Nanti toko ini akan memasarkan jualannya secara daring.
Ide untuk Siapa?
Ide ini untuk semua investor yang sadar lowongnya pasar Linux desktop di Indonesia. Siapa saja yang punya modal dan berani. Siapa saja yang siap menanggung beratnya tantangan Linux desktop. Siapa saja yang percaya suatu saat hukum akan ditegakkan.
Standardisasi
Muncul pertanyaan semisal mengapa harus Ubuntu. Jawabannya mudah. Ubuntu adalah OS desktop yang paling banyak digunakan dari madzhab open source. Ubuntu mudah digunakan oleh pengguna akhir. Ubuntu memiliki dukungan komunitas yang paling besar di antara yang lain. Dan mudah saja menjawabnya, bahwa kita ini harus memilih satu saja di antara sekian banyak OS yang ada. Karena saya ingin mempromosikan Linux di Indonesia, maka saya pikir sesuai jika saya memilih Ubuntu di dalam ide ini. Kita ngomong jualan kali ini, bukan ngomong sukarelawan lagi. Windows bisa sukses karena semua toko komputer fokus menjual Wndows kemudian memberikan support untuk Windows. Mereka menciptakan standardisasi disadari atau tidak. Maka Linux juga begitu. Harus ada standar dan yang paling mudah bagi semua pihak di sini adalah Ubuntu. Dengan adanya standar, Anda tidak buang-buang sumber daya untuk banyak coba-coba OS lain yang tidak pasti juntrungannya.
Kelemahan Ide Ini
Ide ini membutuhkan modal yang sangat besar dan SDM yang tinggi karena yang dijual adalah hardware. Dan ini akan membutuhkan benchmark yang begitu mahal. Saya bayangkan nantinya ada benchmark independen seperti yang dimiliki oleh PC Media. Saya juga membayangkan adanya benchmark suite baru yang diciptakan seperti milik Phoronix dan itu bakal sulit sekali dibuat. SDM yang tinggi di bidang lain di Indonesia, banyak. Namun SDM khusus Linux desktop (ingat, bukan server) sangat sedikit. Satu lagi kendalanya, yang terbesar, adalah minat konsumen akan Linux desktop itu sendiri sangat rendah. Setidaknya, tiga hal itu tantangannya.
Penutup
Sebenarnya ketika saya di perjalanan itu, saya memikirkan membuat satu blog baru yang isinya khusus ide-ide usaha Linux. Namun sementara, saya realisasikan dalam bentuk posting. Setidaknya, ada satu orang yang menulis ide ini di Indonesia. Anda yang tertarik bisa mempertimbangkannya. Semoga tulisan ini bermanfaat.